Online Store Shopping

Cari Produk Di Sini

Katalog Produk

10-latest-1110px-slider

Area Jelajah Marketing

Flag Counter

Total Pengunjung

Contoh Makalah Laporan Praktikum Biologi


 SMA NEGERI 01 
TAHUN AJARAN 2011/2012


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan tentang Menguji Urin.

Laporan ini dianjurkan untuk memenuhi salah satu tugas laporan praktikum biologi.. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada Guru bidang studi biologi terselesainya laporan ini.

Kepada semua piliak yang telah membantu dalam penulisan laporan ini, penulis ucapkan banyak terima kasili. Semoga laporan ini berguna dan dapat menambah pengetahuan kita semua.






                                                                                           
                                                                                                Tanjung,   Mei 2012


                                                                                                            Penyusun



DAFTAR ISI

HALAMAN   
JUDUL...........................................................................................................................................1
KATA
PENGANTAR..................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A.    Tujuan.........................................................................................................................4
B.     Landasan Teori.............................................................................................................4
C.     Alat dan Bahan...........................................................................................................10
D.    Cara Kerja...................................................................................................................10
BAB II HASIL PERCOBAAN
A.    Tabel Hasil Percobaan..................................................................................................11
B.     Analisis Data...............................................................................................................11
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.................................................................................................................12
B.     Saran..........................................................................................................................12


BAB I ; PENDAHULUAN

Menguji urin

A.    Tujuan
-          Mengetahui kandungan ammonia, Ph klorida, glukosa, dan protein dalam urin

B.     Landasan Teori

Tubuhmu melakukan begitu banyak proses metabolisme seperti pencernaan, respirasi, dan sebagainya. Proses-proses itu pada akhirnya nakan menghasilkan limbah yang jika tidak kita keluarkan akan menyebabkan penyakit. Limbah yang dihasilkan beraneka ragam dan macam bentuknya, mulai dari gas,cair, sampai padat. Untuk itu, kita memerlukan organ pengeluaran yang berbeda-beda pula.

      Alat-alat tubuh yang berfungsi dalam proses ekskresi termasukdalam ekskresi yang mengeluarkan urin yaitu adalah ginjal.

A.    STRUKTUR GINJAL

 Ginjal pada dasarnya dapat dibagi dua zone, yaitu : kortek (luar ) dan Medulla (dalam). Kortekmeliputi daerah antara dasar malfigi pyramid yang juga disebut pyramid medulla hingga ke daerahkapsula ginjal. Daerah kortex antara pyramid-pyramid tadi membentuk suatu kolum disebut KolumBertini Ginjal. Pada potongan ginjal yang masih segar, daerah kortek terlihat bercak-bercak merahyang kecil (Petichie) yang sebenarnya merupakan kumpulan veskuler khusus yang terpotong,kumpulan ini dinamakan renal corpuscle atau badan malphigi. Kortek ginjal terutama terdiri atasnefron pada bagian glomerulus, tubulus Konvulatus proximalis, tubulus konvulatus distalis.Sedangkan pada daerah medulla dijumpai sebagian besar nefron pada bagian loop of Henles dan tubulus kolectivus. Tiap-tiap ginjal mempunyai 1-4 juta filtrasi yang fungsional dengan panjangantara 30-40 mm yang disebut nefron .ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian darisistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnyabersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal danpenyakitnya disebut nefrologi.

Berikut dijelaskan mengenai anatomi dasar ginjal dari segi lokasi,struktur dan organisasinya. LokasiManusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak dikanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapatkelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal). Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berartiterletak di belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitarvertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberitempat untuk hati. Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan dua belas.Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yangmembantu meredam goncangan.Struktur detailPada orang dewasa, setiap ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11 cm dan ketebalan 5 cm denganberat sekitar 150 gram. Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yang menghadap kedalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, venarenal, dan ureter.OrganisasiBagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla. Bagian palingdalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yangmerupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yangdisebut kapsula.Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalamsatu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutamaelektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekulyang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi danpembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor.

         Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin.Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badanMalphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus).Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalamkapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dariglomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dindingepitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darahyang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darahyang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.Di antara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam kapsula Bowman terdapat tigalapisan:1. Kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus2. Lapisan kaya protein sebagai membran dasar3. Selapis sel epitel melapisi dinding kapsula bowman (podosit)Dengan bantuan tekanan, cairan dalan darah didorong keluar dari glomerulus, melewati ketigalapisan tersebut dan masuk ke dalam ruangan dalam kapsula Bowman dalam bentuk filtratglomerular.Filtrat plasma darah tidak mengandung sel darah ataupun molekul protein yang besar. Protein dalambentuk molekul kecil dapat ditemukan dalam filtrat ini. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350kali setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per menitnya.Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal.Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrat glomerulardari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkungHenle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal.Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu Friedrich Gustav Jakob Henle di awal tahun1860-an.

Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran lawan arus yang digunakanuntuk filtrasi. Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP danmemungkinkan terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam amino, danberbagai ion mineral.

 Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dantubulus kolektivus melalui osmosis.Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang terdiri dari:o Tubulus penghubungo Tubulus kolektivus kortikalo Tubulus kolektivus medularisTempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut aparatus juxtaglomerular,mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinyasintesis dan sekresi reninCairan menjadi makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yangkemudian dibawa ke kandung kemih melewati ureter.

Mahluk hidup dalam hidupnya melakukan metabolisme. Metabolisme ini selainmenghasilkan zat-zat yang diperlukan tubuh, juga menghasilkan zat-zat sisa yang perludikeluarkan. Zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan antara lain karbondioksida(CO2), urea, air (H2O), amonia (NH3), kelebihan vitamin, asam urat dan zat warnaempedu. Pengeluaran zat sisa dilakukan oleh alat-alat ekskresi. Beberapa istilah yang eratkaitannya dengan ekskresi adalah sebagai berikut.1. Defekasi, yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebutfeses.2. Ekskresi, yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagitubuh.3.Sekresi, yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan.Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnyamengandung enzim.4. Eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil(saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus)..

Ginjal atau buah pinggang manusia berbentuk seperti kacang merah, berwarnakeunguan, dan berjumlah dua buah. Bobot kedua ginjal orang dewasa antara 120-150gram. Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen.Di bagian atas (superior ) ginjal terdapat kelenjar adrenal. Kedua ginjal dibungkus olehdua lapisan lemak yang membantu meredam goncangan. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula. Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks.Bagian lebih dalam disebut medulla (sumsum ginjal). Bagian paling dalam disebut pelvis(rongga ginjal).Pada bagian kulit ginjal (korteks) terdapat alat penyaring darah yang disebut nefron.Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (ataubadan malpighi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus). Setiap korpuskulamengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsulaBowman (berupa cawan berdinding tebal yang mengelilingi glomerolus). Glomerolusterdapat pada bagian korteks berupa anyaman pembuluh kapiler darah. Setiap glomerulusmendapat aliran darah dari arteri aferen.

Dinding kapiler dari glomerulus memiliki poriporiuntuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipisyang berpori karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtratyang dihasilkan akan masuk ke dalam tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akanmeninggalkan ginjal lewat arterieferen.Saluran panjang yang berlengkung (tubulus) dikelilingi oleh pembuluh kapiler darah.

Tubulus yang letaknya dekat badan malpighi disebut tubulus proximal. Tubulus yangletaknya jauh dari badan malpighi disebut tubulus distal. Tubulus proximal dan tubulusdistal dihubungkan oleh lengkung Henle atau angsa Henle. Tempat lengkung Henlebersinggungan dengan arteri aferen disebut apparatus juxtaglomerular yang mengandungmacula densa dan sel juxtaglomerular.

Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinyasintesis dan sekresi renin. Lengkung Henle ini berupa pembuluh menyerupai leher angsayang turun ke arah medula ginjal, kemudian naik lagi menuju korteks ginjal. Bagian akhirdari tubulus ginjal adalah saluran (tubulus) pengumpul yang terletak pada sumsum ginjal.Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaianproses, yaitu penyaringan, penyerapan kembali dan pengumpulan (augmentasi). 

B.     PROSES PEMBENTUKAN URIN

1)             Penyaringan (filtrasi)Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapilerglomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan danpermeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan. Selainpenyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, kepingdarah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalamplasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat danurea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil penyaringan diglomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino,glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya.

2)             Penyerapan kembali (reabsorbsi)Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali ditubulus kontortus proksimal. Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Guladan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwaosmosis. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder.Zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasizat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.

3)               AugmentasiAugmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubuluskontortus distal. Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal,selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Urin akan keluar melaluiuretra.Urin yang normal mengandung air, urea dan amonia yang merupakan sisa-sisapembongkaran protein dan garam-garam mineral, terutama garam dapur (NaCl), zatwarna empedu yang memberi warna kuning pada urin, zat-zat yang berlebihan dalamdarah seperti vitamin D, vitamin C, obat-obatan dan hormon. Urin yang dikeluarkan olehginjal sangat dipengaruhi oleh hormon antidiuretik (ADH), hormon insulin, jumlah airyang diminum, dan faktor cuaca.Beberapa jenis gangguan yang dapat terjadi pada ginjal sebagai berikut.a. Batu ginjal adalah gangguan yang terjadi karena stagnasi urin dengan gejalapenggumpalan batu ginjal. Biasanya gangguan ini terjadi pada orang yang kurangminum sehingga terjadi penggumpalan serta kristalisasi zat-zat yang seharusnyadibuang dari ginjal ke luar tubuh. 

C.    HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI URIN

 Setiap hari kurang dari 1500 liter darah melewati ginjal untuk disaring, dan membentuk 150-170 liter urin primer. Akan tetapi,hanya 1,5liter urin yang kita keluarkan. Banyak sedikitnya urin seseorang yang dikeluarkan tiap harinya dipengaruhi oleh hal-hal berikut ini.

1.      Zat-Zat Diuretik
               Zat-Zat Diuretik, misalnya kopi, the, dan alcohol akan menghambat reabsorpsi ion Na. Sebagai akibatnya, konsentrasi ADH berkurang sehingga rearbsorpsi air terhambat dan volume urin meningkat .

2.      Suhu
             Jika suhu internal dan eksternal naik diatas normal maka kecepatan respirasi meningkat. Ini menyebabkan pembuluh kutaneus melebar sehingga cairan tubuh berdifusi dari kapiler kepermukaan kulit. Saat volume air dari dalam tubuh menurun, ADH diekskresikan sehingga reabsropsi air meningkat. Di samping itu, peningkatan suhu merangsang pembulu abdominal mengerut sehingga aliran darah di glomerulus dan filtrasi menurun. Meningkatnya reabsropsi dan berkurangnya aliran darah di glomerulus mengurangi volume urin.

3.      Volume Larutan
             Volume dalam darah berpengaruh terhadap produksi urin. Jika kita tidak minum air seharian, maka konsentrasi air di darah menjadi rendah. Hal ini merangsang hipofisis mengeluarkan ADH. Hormon ini meningkatkan reabsropsi air di ginjal sehingga volume urin turun.

4.      Emosi

                  Emosi tertentu dapat merangsang peningkatan atau penurunan volume urin.

D.    GANGGUAN PADA GINJAL

           Ginjal manusia dapat mengalami kelainan antara lain yaitu.
1.      Nefritis

Nefritis adalah kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun, kuman biasanya di sebabkanb oleh bakteri streptococcus. Nefritis mengakibatkan seseorang menderita uremia dan oedema; Uremia adalah masuknya kembali asam urin dan urea ke pembuluh darah. Oedema adalah penimbunan air dikaki karena reabsorpsi air terganggu.

2.      Batu Ginjal

Btu ginjal terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, atau kantong kemih. Batu ginjal berbentuk Kristal yang tidak dapat larut. Kandungan batu ginjal adalah kalsium fosfat, asam urat dan Kristal kalsium fosfat. Endapan garam ini terbentuk jika seseorang terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit mengkonsumsi air.

3.      Albuminuria

Albuminuria adalah ditemukannya albumin dalam urin. Adanya albumin dalam urin merupakn indikasi adanya kerusakan pada membrane kapsul endothelium. Selain itu juga disebabkan oleh iritasi sel sel ginjal karena masuknya substansi seperti racun bakteri, eter4, logam berat

4.      Glikosuria

Glikosuria adalah ditemukannya glukosa pada urin. Adanya glukosa dalm urin menunjukan adanya kerusakan tabung ginjal

5.      Hematuria

Hematuria adalah gitemukannya sel darah merah dalam urin. Hematuria disebabkan peradangan pada porgan urinariaatau ioritasi akibat gesekan pada batu ginjal.

6.      Ketosis

Ketosis adalah ditemukannya senyawa keton di dalam darah. Hal ini dapat terjadi pada orang yang melakukan diet karbohidrat.

7.      Diabetes militus

Diabetes militus adalah penyakit yang muncul karena pancreas tidak menghasilakn ataun hnya sedikitr sekali insulin. 

C.    Alat dan bahan

1)      Tabung reaksi 5 buah
2)      Rak tabung reaksi
3)      Kertas indicator pH universal
4)      Penjepit tabung reaksi
5)      Pembakar sepiritus
6)      Korek api
7)      Urin
8)      Larutan biuret
9)      Larutan benedict

D.    Cara kerja

            Kegiatan 1 : mengukur pH urin .

1)      Memasukan kertas indicator pH universal kedalam urin
2)      Mengamati perubahan warna
3)      Mencocokan warnanya dengan standar pH

Kegiatan 2 : mengetahui bahwa bau ammonia dari hasil penguraian urea dalam urin.

1)      Memasukan 1 ml urin kedalam tabung reaksi
2)      Menjepitkan dengan penjepit tabung reaksi,memanaskan dengan lampu spiritus kemudian rasakan baunya

Kegiatan 3: uji glukosa

1)      Mengisi tabung reaksi dengan 2 ml urin.
2)      Menambahkan 5 tetes larutan benedict.
3)      Menjepit dengan penjepit, kemudian panaskan dengan lampu spiritus, catat perubahan warna yang terjadi

Kegiatan 4: uji protein

1)      Memeasukan 2 ml urin kedalam tabung reaksi
2)      Menambahkan 5 tetes larutan biuret, biarkan kira-kira 5 menit
3)      Mengamati perubahan warna yang terjadi.  

BAB II ; HASIL PERCOBAAN

A.    Tabel hasil percobaan
No.
Jenis urin
Larutan penguji
Kertas Indikator pH
Dibakar
Keterangan
Biuret
Benedict
1.       
Urin 1
Kuning cerah
Hijau pekat
5(asam)
Bau menyengat
·         Mengandung ammonia
·         Tidak mengandung glukosa dan protein
2.       
Urin 2
Kuning pekat
Hijau bening
6(asam)
Bau menyengat
·         Mengandung ammonia
·         Tidak mengandung glukosa dan protein

B.     ANALISIS DATA
Pada percobaan 1 urin yang di uji dengan menambahkan larutan biuret berwarna kuning cerah,menunjukan urin tdak mengandung protein sedangkan ketika di uji dengan larutan benedict berwarna hijau pekat artinya urin tidak mengandung glukosa dan ketika di uji dengan kertas indicator pH menunjukan bahwa urin mengandung pH 5 (asam) ,setelah urin di bakar bau urin sangat menyengat itu menunjukan bahwa urin mengandung ammonia.

Pada percobaan 2 urin yang di uji dengan menambahkan larutan biuret berwarna kuning pekat,menunjukan urin tidak mengandung protein sedangkan ketika dicampurkan larutan benedict urin berwarna hijau bening artinya urin tidak mengandung glukosa dan ketika di uji dengan kertas indicator pH menunjukan bahwa urin mengandung pH 6 (asam), setelah urin dibakar bau urin menyengat itu menunjukan bahwa urin mengandung ammonia .



BAB III ; PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari hasil percobaan kami urin yang dicampurkan dengan larutan penguji protein dan glukosa ternyata urin tidak mengandung protein dan glkosa, bersifat asam karena mengandung pH 5 dan 6, mengandung ammonia karena berbau menyengat setelah dibakar.

B.     Saran
Sebaiknya praktikum ini dilaksanakan diruang laboratorium yang memadai dan dilkukan dengan baik,benar dan teliti agar lancar dalam malakukan percobaan dan tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Gallery Produk

10-latest-1110px-slider

Produk Terbaru

WALLPAPER NO BRA, BRA LESS